Mohamad Fajar Syahwali
Angkatan 1992
Tahun 1991 merupakan tahun spektakuler bagi SMAN 8 Jakarta. Sebab dari 6 orang anggota tim International Mathematics Olympiad (IMO/Olimpiade Matematika Internasional) Indonesia yang bertarung di Swedia, tiga di antaranya adalah siswa Smandel tercinta yaitu: Ongki Kurniawan, I Ketut Budi Muliarta dan Nusufirmansyah. Prestasi ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan setahu saya sampai saat ini juga belum pernah disamai lagi, oleh sekolah mana pun di tanah air.
Bagi angkatan kami yang tepat berada satu tahun di bawah ʽSmandel Dream Teamʼ itu, prestasi mereka menjadi beban yang luar biasa berat. Bagaimana tidak? Angkatan kami sejak masuk dianggap kurang meyakinkan secara akademis. Tak jarang para guru mengeluh secara terbuka.
Walaupun demikian, usaha mesti ditempuh. Mission Impossible pun dijalankan. Kepala Sekolah Pak Nurdin Amir meminta Ibu Pangestuti yang memang guru matematika untuk membentuk tim baru sejak bulan pertama kami naik kelas tiga. Tidak tanggung-tanggung, ada 15 orang yang dilatih secara intensif dengan tambahan 2-3 jam matematika per hari. Kami juga dimotivasi dengan kisah-kisah kehebatan para senior macam Harinaldi, Rustamaji dan tentu ketiga kakak kelas kami tersebut.
Namun dalam perjalanan yang melelahkan untuk menguliti soal-soal matematika ʽwarisanʼ jaman Belanda atau hasil IMO tahun sebelumnya, sebagian anggota tim rontok. Ada yang jenuh, ada pula yang lebih memilih ikut bimbingan belajar dengan target lulus UMPTN. Meski jumlah anggota berkurang, ternyata hasil binaan Ibu Pangestuti memang mantap! Ibarat grand prix bulu tangkis, karena karena Smandel memiliki banyak stok pemain, maka mudah digonta-ganti sesuai kebutuhan.
Musim kompetisi tahun 91/92 dimulai dari Universitas As Syafiʼiyah, dengan hasil Smandel merebut juara I melalui saya sendiri Sayang, giliran lomba berlangsung di Universitas Nasional, dua tim yang diikutkan Smandel gagal mencapai final. Kedua turnamen ini memang tak hanya melombakan matematika tetapi juga IPA. Bahkan kompetisi di Unas menerapkan ujian praktek.
Smandel kembali bersinar di Institut Pertanian Bogor (IPB). Secara meyakinkan, seluruh lawan dibabat sejak awal turnamen. Sigit Puspito mendapatkan poin tertinggi di babak penyisihan. Di acara final yang dipimpin langsung oleh pembina Tim Matematika Nasional, Prof. Andi Hakim Nasution, tim Smandel A (Iko, Sigit, dan saya) menjadi juara I, sedangkan Smandel B (Igo, Tanjung, Rizqy) menjadi juara III setelah mengalahkan musuh bebuyutan dari SMAK I dan SMAK III. Alhasil keenam anggota tim Smandel berhak untuk mengikuti Asia Pacific Mathematics Olympiad (APMO). Igo (Lettu Sri Tigo Kencono, kini almarhum) bahkan mendapatkan honorable mention pada APMO tahun itu.
Di IKIP, prestasi Smandel lumayan baik dengan hasil 1 piala atas nama Tanjung. Kemudian di Akademi Ilmu Statistik, Smandel kembali mendominasi dengan menempatkan 4 dari 6 orang finalis, dan meraih 3 piala. Penampilan Danu, Tanjung, Dicky dan Indra di dalam mengerjakan soal secara live di depan penguji dan ratusan penonton menggentarkan lawan-lawan.
Keberhasilan berlanjut di STMIK Gunadarma. Dengan suntikan tambahan dari para jagoan komputer Smandel seperti Novi Abubakar, Yudianto Permono, dan Indralaksana, Smandel turun dengan 3 tim sekaligus. Tim Smandel berhasil kembali mendominasi dengan meraih juara I dan III melalui perjuangan ketat dalam pertandingan berformat cerdas cermat.
Penampilan yang juga tak kalah mengkilap di dalam format cerdas cermat adalah saat menyabet gelar juara III di Universitas Pakuan, Bogor, dengan suntikan pemain tambahan dari para jagoan ilmu biologi (A2) seperti Santi Budiasih dan Eggi Arguni. Sayang penampilan Smandel di Fateta IPB di kampus Darmaga, yang saat itu masih gersang, kurang berhasil.
Untungnya ini hanya semacam break down sesaat. Prestasi tim matematika Smandel kembali berkilau ketika berhasil menempatkan dua orang siswa terbaik ke IMO 1992 di Moskow. Iko Pramudiono dan Sri Tigo Kencono melalui berbagai tahapan seleksi yang melelahkan, akhirnya melanjutkan tradisi menempatkan siswa Smandel di tim matematika Indonesia ke IMO. Ini sangat mengharukan karena angkatan yang semula dipandang sebelah mata, ternyata mampu berprestasi cukup meyakinkan.
Hampir seluruh anggota tim matematika Smandel 91/92 akhirnya menyelesaikan tugas dengan sukses. Ternyata usaha keras, semangat juang, doa, serta pengorbanan waktu, tenaga, biaya dan pembinaan dari Ibu Pangestuti berbuah manis.
Bagi para alumni yang selalu menganggap Ibu Pangestuti sebagai guru killer dalam mengajarkan matematika, ada rahasia yang hanya diketahui para anggota tim. Yakni, kalau beliau mengajar di kelas selalu tanpa kompromi dan selalu memanggil dengan nama lengkap siswa, namun begitu mengisi pelajaran tambahan gayanya berubah 180 derajat. Ibu Pangestuti tidak segan-segan bercanda dan bahkan memanggil kami dengan ... nama panggilan!
* Dipersembahkan untuk Ibu Pangestuti yang dengan sabar mendidik kami ,dan rekan almarhum Lettu Sri Tigo Kencono yang wafat saat menjalankan tugas di dalam pengamanan peringatan Konferensi Asia Afrika tahun 2005.
Boks:
Anggota tim Matematika Smandel 91/92:
Iko Pramudiono, Sigit Puspito Wigati Jarot, Sri Tigo Kencono, Mohamad Fajar Syahwali, Tanjung Puranto, Rizqy Indrawan, Antonius Dicky, Danu Sumitro, Teuku Rakhmat Indra, Denny Galant, Bobby Ariyanto, Erwin Rizkiano, Pamela Cardinale, Bembi Dwi Indrio, Yudhianto.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Borgata Hotel Casino & Spa - Mapyro
Hotel Casino & Spa - Find popular 구리 출장샵 stores and ask for the location map. Borgata Hotel Casino & Spa in Atlantic City, NJ 08401. Directions · 성남 출장안마 (609) 서귀포 출장샵 711-7777. Call 사천 출장마사지 Now · 시흥 출장안마 More Info.
Post a Comment