Friday, April 16, 2010

Behind the Scene: 9 Kepala Sekolah Pendahulu

Akmal N Basral'86

hehehe... chormen, thanks udah reposting ini, bikin gue senyam-senyum lagi karena inget waktu gue usulin foto bareng seluruh mantan kepsek (yang masih hidup) sebagai salah satu isi buku 50 tahun smandel, endang (gue manggilnya doy) dan bayu awalnya bingung. doy malah membelalakkan mata indahnya. "what? foto bareng? foto satu-satu aja moy, nggak mungkinlah barengan, alamatnya juga banyak yang sulit dilacak, kalaupun ketemu usia mereka udah pada sepuh, apa mungkin bisa pada foto bareng?"

tapi gue keukeuh, foto bareng ini mesti ada, karena kalau nggak, apa istimewanya nyiapin buku 50 tahun, kalau semua cuma kompilasi penggalan cerita seperti buku tahunan? "ya udah, foto-foto lama mereka aja yang kita kolase dan desain di satu frame ya moy," tawar doy.

"gue maunya foto baru, dan mesti foto bareng semua. kita undang aja mereka semua ke smandel dan kita sulap salah satu ruangan smandel jadi studio foto," ujar gue. vini yang jadi editor foto buku akhirnya ngerti maksud gue, "bener juga mbak endang, kalau kita nggak punya foto eksklusif yang baru buat buku ini, nanti kesannya cuma kayak kliping aja," katanya mulai bersemangat.


akhirnya dibentuk 'tim satgas anti-kliping' yang terdiri dari gue, vini, reri, dan gustav gultom '81, temen seangkatan chormen yang kepala tata usaha smandel. berkat bantuan gustav yang menyediakan alamat, dan update alamat kalau alamat sebelumnya di database smandel keliru, akhirnya semua alamat dan no. kontak mantan kepsek berhasil didapat. kudos buat bagian ini harus disampaikan buat reri wulandari ('92) yang ngelobi para mantan kepsek satu persatu dengan tekun, dan hebatnya ... mereka pada semangat mau dateng!

akhirnya 3 hari menjelang awal puasa ramadhan tahun 2008, yang dimanfaatkan sebagai momentum silaturahim menjelang masuk bulan puasa, satu persatu para mantan nakhoda smandel itu berdatangan, termasuk kedatangan mantan kepsek tertua pak soejono (kepsek ke-4) yang saat itu umurnya sudah 80 tahun, dan jalan harus dipapah anaknya. Subhanallah! dan ternyata juga banyak diantara para kepsek itu yang belum kenal satu sama lain (biasanya mereka hanya kenal kepsek sebelum dan sesudah mereka saja), sehingga momen itu jadi peristiwa tersendiri buat mereka.

di luar anggota inti tim buku, para alumni yang luar biasa pontang-panting "melayani" kepentingan para mantan kepsek yang sudah sepuh itu, seingat gue, adalah dino '91, atan '81 dan mbak tuty '62 yang jadi ketua panpel reuni. tapi kerja paling hebat hari itu ditunjukkan chormen yang cekatan banget udah kayak show director. thanks, 'hib! beneran terharu gue ngeliat repotnya nyusun flow acara dengan para peserta sepuh yang pada nggak bisa berdiri tegak lebih dari 10 menit (kecuali pak broto yang tetap tegap), tapi alhamdulillah semua berjalan lancar berkat komando chormen dengan bantuan dino dan reri/vini.

dan ketika foto-foto itu hasilnya bagus, eksklusif, buat gue itu salah satu kepuasan luar biasa dalam ngerjain buku smandel ini. apalagi ketika dalam finalisasi buku menjelang terbit, muncul lagi banyak masalah, yang alhamdulillah bisa diatasi dengan kiprah luar biasa didot di bidang redaksi dan doy serta neng rini di bidang produksi (selain tentu saja bayu sang fotografer dan kican desainer). again, thanks again om chormen, buat turun tangan dan kerja dahsyat ente pada saat pemotretan yang riuh rendah itu.

biaya bikin peristiwa foto itu mungkin nggak seberapa, tapi peristiwa berkumpulnya para mantan kepsek sendiri: priceless!

No comments: